alt/text gambar

banners

Minggu, 12 April 2015

Kenalan dengan Reza Nurhilman, Juragan Keripik Pedas Maicih

Reza-Nurhilman-Juragan-Keripik-Pedas-Maicih
“Jika bisa sukses di usia muda, kenapa harus menunggu tua?” adalah sebuah ungkapan yang bisa dijadikan pemicu untuk meraih sukses sedini mungkin. Agar dapat menjadi sukses Anda tidak perlu modal besar atau bejibun pengalaman selama ada keinginan belajar serta mau berkembang.
Apabila tetap tidak percaya bahwa sukses bisa diraih di usia belia, artikel ini akan memberikan satu teladan yang bisa dijadikan panutan. Yuk, kita berkenalan dengan eksekutif muda asal kota kembang Bandung bernama Reza Nurhilman yang sukses mengembangkan usaha keripik pedas Maicih.

Biografi Singkat

Memiliki nama lengkap Reza Nurhilman, pria yang akrab disapa Axl ini lahir di Bandung pada 29 September 1987. Anak bungsu dari tiga bersaudara ini sedari kecil tinggal dan dibesarkan di Cimahi oleh orang tua angkat. Masa kecilnya yang tidak diisi figur ayah membuat Reza tumbuh menjadi sosok yang pantang menyerah dan mandiri dalam berbagai hal.
Lelaki yang mengenyam pendidikan di SMAN 2 Bandung ini mengakui bahwa masa SMA menjadi momen cukup bersejarah dalam hidupnya. Pada waktu itu juga ia bergaul dengan kelompok pecinta music rock seperti Gun ‘N Roses yang akhirnya membuat teman satu komuniktas menjulukinya sebagai AXL karena kecintaannya terhadap sang vokalis, Axel Rose. Dari masa ini, perlahan namun pasti Reza bertransformasi dari remaja labil menjadi pribadi yang memiliki visi dan impian besar.

Awal Menggeluti Bisnis Keripik Pedas Maicih

Lulus SMA pada tahun 2005 tidak serta merta membuat Reza melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Ia memutuskan untuk terlebih dahulu mengumpulkan modal dengan menawarkan bermacam-macam produk – mulai alat elektronik hingga pupuk- yang dilakukan dalam rentang waktu empat tahun (2005-2009).
Jejak kesukesan Reza di bidang keripik pedas mulai dirintis ketika ia diajak oleh seorang temannya ke salah satu daerah di Cimahi untuk mencicipi keripik lada pedas buatan seorang nenek. Reza mengakui bahwa keripik buatan nenek tersebut sangat enak, namun sangat disayangkan karena sang pembuat tidak memasarkan secara komersil dan hanya membuatnya pada momen tertentu.
Reza kemudian mengambil inisiatif dengan menanyakan resep keripik buatan sang nenek. Bak gayung bersambut, sang nenek tidak keberatan berbagi dan mengizinkan Reza menggunakan resep sama untuk berjualan.
Hanya dengan bermodal Rp 15 juta rupiah, pria ini mulai memproduksi keripik yang diberi merek Maicih sebanyak 50 bungkus per hari. Kala itu, ia hanya menyediakan kripik pedas dengan varian level 1-5 yang dipasarkan dengan cara berkeliling.
Pelan namun pasti, usaha keripik pedas ini dikenal masyarakat luas dan menjadi camilan wajib yang cukup enak. Reza akhirnya menambah tingkat kepedasan hingga level 10 dengan kapasitas produksi lebih dari 2000 bungkus per hari. Pemasaran yang meliputi beberapa wilayah oleh beberapa jenderal (sebutan bagi reseller Maicih) membuat pria asal Bandung tersebut mampu meraih omset hingga Rp900 juta per bulan dengan estimasi pendapatan sekitar Rp30 juta per hari.

Strategi Pemasaran Keripik Maicih

Popularitas Maicih tak terlepas dari strategi marketing yang dijalankan oleh sang pemilik. Reza memanfaatkan sosial media Twitter dan Facebook sebagai sarana meraup keuntungan. Ia tidak membuka toko seperti layaknya penjual makanan, namun menggunakan jejaring sosial untuk memberitahu konsumen lokasi dimana para jenderal (agen) keripik ini menjajakan dagangannya.
Keunikan Maicih juga terlihat dari penggunaan jargon khusus ketika berkomunikasi melalui jejaring sosial. Konsumen akan mendapati kata “Emak” sebagai istilah bagi oembuat keripik Maicih dan “cucu” untuk pelanggan.
Reza juga memberikan sebutan “Jenderal” bagi para agen penjual, “Ichiers” untuk penggemar keripik pedas, “Republik Maicih” untuk manajemen perusahaan, dan “tericih-icih” untuk menggambarkan ketagihan akan pedasnya produk.

Kegiatan Reza yang Lain

Selain mengurus bisnis keripik pedas, pemuda yang usianya belum genap 30 tahun itu sekarang sibuk memberikan pelatihan untuk menginspirasi anak muda dan mencetak jutawan baru. Ia mendirikan AXlent Academy yang bertujuan membantu pengusaha muda merintis bisnis.
Reza juga mengeluarkan majalah bertajuk Ichiers Magazine dan mengeluarkan buku berjudul Revolusi Pedas yang diterbitkan oleh Blitz Megaplex Grand Indonesia di Jakarta pada 29 Juni 2012.
Pemuda ini memberikan tiga rahasia sukses kepada seluruh pebisnis yang ingin mengikuti jejaknya, yakni totalitas, loyalitas, dan sinergi. Dia berpesan agar ketiga hal tersebut dijalankan dengan seimbang agar bisnis dapat berjalan lancar dan berkembang.

0 komentar:

Posting Komentar