alt/text gambar

banners

Minggu, 12 April 2015

Richard Branson, Taipan Bisnis Dunia

Richard-Branson
Anda akan menemukan banyak orang dari seluruh penjuru dunia yang mampu menjadi inspirasi jika mau sejenak meluangkan waktu untuk mencari informasi. Diantara beratus-ratus daftar tersebut, nama Richard Branson tentu cukup menarik untuk disimak terlebih dengan fakta bahwa pria ini menduduki peringkat ketujuh orang terkaya di Inggris tahun 2014 dengan estimasi kekayaan mencapai $4.9 milyar menurut majalah Forbes.
Siapakah Richard Branson? Bagaimana pria ini bisa begitu berpengaruh? Mari simak sekelumit informasi yang telah disediakan tim redaksi Maxmanroe.com berikut ini:

Masa Kecil dan Awal Karir

Richard Charles Nicholas Branson lahir di Surrey, Inggris pada 18 Juli 1950 (64 tahun) hasil pernikahan dari seorang Barista bernama James Branson dan pramugari bernama Eve Branson. Richard, yang kala itu mengalami gangguan kesehatan disleksia, mengalami masa sulit ketika menempuh pendidikan. Dia hampir saja gagal lulus dari lembaga pendidikan Scaitcliffe School ketika berumur 13 tahun, sebelum akhirnya dipindahkan ke Stowe School di Buckinghamshire.
Richard Branson rupanya tidak memiliki peruntungan dengan institusi #pendidikan yang dibuktikan dengan drop-out dari sekolah ketika berusia 16 tahun. Meski demikian, kegagalan tersebut tidak menyurutkan langkahnya untuk membangun jaringan bisnis pertama berupa majalah remaja bernama “Student”. Produk yang pertama kali diterbitkan pada 1966 ini mampu meraup keuntungan dari iklan sebesar $8000 yang digunakan untuk membagikan 50.000 eksemplar secara gratis.
Sekitar tahun 1969, Richard Branson hidup bersama sebuah komunitas kota London yang kental dengan nuansa musik dan obat-obatan terlarang. Dari sinilah, Branson muda memiliki ide untuk mendirikan bisnis audio record mail-order bernama Virgin yang awalnya ditujukan untuk mendukung bisnis majalah. Perusahaan ini ternyata berkembang cukup baik, hingga akhirnya pria ini mampu mengekspansi usahanya dengan membuka ritel toko kaset serta berhasil membuka perusahaan rekaman pada 1972.

Virgin Records

Artis pertama yang ditangani oleh label Virgin Records adalah Mike Oldfield dengan single berjudul “Tubular Bells” di tahun 1973. Penyanyi tersebut mendapat sambutan cukup hangat karena mampu bertahan di tangga lagu Inggris selama 247 minggu. Seperti tak ingin menyia-nyiakan momentum, Branson kemudian menggawangi beberapa grup music lainnya seperti Sex Pistol, Culture Club, dan lain sebagainya.

Ekspansi Bisnis

Kesuksesan di industri hiburan rupanya tak membuat pria ini cukup puas. Kali ini, ia mencoba mengembangkan bisnis dengan membangun agen perjalanan bernama Voyager Group pada tahun 1980. Selanjutnya, ia mengekspansi usaha dengan membuka perusahaan penerbangan bernama Virgin Atlantik di tahun 1984.
Sayangnya, dunia bisnis tak selalu berbuah kemujuran karena Richard Branson pernah hampir mengalami kebangkrutan di tahun 1992 yang menyebabkan bisnis tersebut di jual ke THORN EMI dengan nilai transaksi sebesar $1 milyar.
Kegagalan memang menyakitkan, namun itu bukan alasan berhenti bagi pebisnis asal Inggris ini. Ia memutuskan untuk tetap berada dalam lingkungan bisnis musik dengan membangun the Station Virgin Radio yang diikuti dengan terbentuknya perusahaan rekaman keduanya bernama V2 dengan beberapa artis terkenal seperti Powder Finger dan Tom Jones.
Branson dan grup Virgin kini telah memiliki hampir 200 cabang di lebih dari 30 negara, termasuk Inggris, Amerika Serikat, Australia, Asia, Eropa, dan Afrika Selatan. Bisnis yang awalnya kecil tersebut berhasil masuk ke berbagai ranah, mulai dari transportasi hingga teknologi. Bahkan, beberapa tahun yang lalu pria ini sempat mencuri perhatian masyarakat dunia dengan mengumumkan keterlibatannya dalam misi perjalanan wisata ke luar angkasa dengan proyek bernama Virgin Galactic.

Misi Kemanusiaan

Branson tak hanya piawai dalam menjalankan bisnis, namun juga terkenal sebagai sosok yang peduli terhadap sesama. Pada akhir tahun 1990an misalnya, ia dan musisi Peter Gabriel sempat berdiskusi dengan Nelson Mandela untuk merencanakan pendirian sebuah institusi berisi tokoh penting dunia dengan inisiatif menyelesaikan konflik global tanpa intervensi dari kepentingan pribadi yang akhirnya terealisasi pada tahun 2007 bernama The Elders.
Richard Branson dan ibunya, Eve, juga menjadi sponsor utama bagi organisasi bernama the International Centre for Missing and Exploited Children yang berupaya membantu menemukan anak-anak yang hilang serta menghentikan eksploitasi anak.
Menjadi seorang Richard Branson yang sekarang bukanlah hal yang mudah didapatkan. Ia membutuhkan waktu hingga berpuluh-puluh tahun dengan berbagai rintangan yang akhirnya membawanya ke puncak kesuksesan.
Anda yang ingin meniru jejak kesuksesan pebisnis asal Inggris ini harus mengingat bahwa seorang pebisnis tidak akan menyerah meski mengalami ribuan kegagalan. Mereka yang pantas meraih kesuksesan adalah mereka yang terus berjuang dan tak berhenti belajar. Semoga menginspirasi.

0 komentar:

Posting Komentar