Hampir seluruh masyarakat Indonesia penikmat tayangan berita di televisi mengenal sosok yang satu ini, dialah Surya Paloh. Surya Paloh adalah sosok pengusaha pers yang sukses. Dia lah pemimpin Media Groupyang membawahi sejumlah harian surat kabar dan media televisi seperti Media Indonesia, Lampung Post dan stasiun televisi Metro TV.
Jiwa Organisasi Seorang Surya Paloh
Surya Dharma Paloh yang lebih dikenal dengan nama Surya Paloh lahir di Banda Aceh pada tanggal 16 Juli 1961 dan menjalani masa-masa kecilnya di daerah Pematang Siantar, Sumatera Utara. Putra dari Daud Paloh dan Nursiah Paloh ini mulai mengenal dunia bisnis saat masih remaja. Saat masih duduk di bangku sekolah, ia giat menjual berbagai jenis barang seperti karung goni, ikan asin atau teh. Ia mendapatkan barang-barang tersebut dari 2 orang bos yang menjadi sahabat dan tempat ia berguru tentang seluk beluk bisnis.
Setelah lulus dari SMA Negeri 7 Medan, Surya kemudian melanjutkan pendidikan di fasilitas hukum Universitas Sumatera Utara sekaligus di fakultas sosial Universitas Islam Sumatera Utara. Saat duduk di bangku kuliah, keinginan berorganisasi dalam diri Surya Paloh akhirnya mulai dapat diwujudkan dengan aktif terlibat dalam organisasi yang menentang kebijakan-kebijakan yang keliru di masa orde lama.
Surya Paloh kemudian berhasil menjadi salah satu pimpinan Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI).Saat KAPPI bubar, Surya lantas mendirikan Organisasi Putra-Putri ABRI (PP-ABRI) dan sempat memegang jabatan sebagai pimpinan PP-ABRI Sumatera Utara.
Awal Menekuni Dunia Pers, Bisnis dan Politik
Kegiatan berorganisasi membawa kepuasan jiwa tersendiri bagi seorang Surya Paloh. Sadar bahwa berpolitik dan berorganisasi ternyata memerlukan banyak uang, Surya Paloh pun tak kalah giatnya dalam menekuni dunia bisnis. Saat masih tinggal di kota Medan, Surya Paloh sempat membuka usaha karoseri dan agen penjualan mobil.
Setelah meninggalkan bisnis mobil, Surya juga sempat membuka bisnis catering jasa boga, yang belakangan ini dikenal sebagai salah satu perusahaan catering terbesar di Indonesia. Kemajuan ini membuat Surya semakin giat belajar dan menggunakan keuntungan yang diperolehnya untuk membiayai kegiatan berorganisasi.
Masa-masa awal seorang Surya Paloh terjun ke dunia pers adalah saat ia mendirikan surat kabar harian yang diberi nama Prioritas. Surat kabar yang berinovasi dengan cetakan yang berwarna ini laku keras dan sangat diminati masyarakat, hingga ke pelosok-pelosok daerah. Namun sayangnya, masa kejayaan surat kabar Prioritas tidak berlangsung lama karena SIUPP-nya segera dicabut oleh pemerintah dengan alasan tidak sesuai dengan kode Etik Jurnalistik di Indonesia.
Bisnis pers yang tak mudah dijalankan tak membuat Surya Paloh berkecil hati. Setelah menunggu SIUPP yang tak kunjung keluar selama 2 tahun, ia lantas bekerja sama dengan Achmad Taufik untuk kembali “menghidupkan” majalah Vista. Pada tahun 1989, Surya Paloh mulai menjalin kerjasama dengan Drs. T. Yously Syah untuk mengelola surat kabar harian bernama Media Indonesia.
Atas iijin dari Drs. T. Yously Syah, Surya Paloh mulai melakukan pembaharuan pada Media Indonesia. Cara penyajian berita dan logo Media Indonesia dibuat mirip dengan surat kabar Prioritas besutan Surya Paloh. Surya berani mengambil risiko untuk berhadapan dengan sejumlah penerbit surat kabar yang sudah berpengalaman selama puluhan tahun seperti Kompas Group, Kartini Groupdan Pos Kota Group.
Keoptimisan dan semangat seorang Surya Paloh berhasil membawa Media Indonesia menjadi salah satu surat kabar harian terbesar di Indonesia. Kesuksesan tersebut juga mendorongnya untuk menciptakan sebuah stasiun televisi dengan konten utama berupa berita yang lugas, cerdas dan tersaji faktual sesuai dengan realitas. Stasiun televisi tersebut kemudian diberi nama Metro TV. Surya Paloh juga bekerjasama dengan sepuluh penerbit daerah untuk menerbitkan surat kabar harian di sejumlah daerah di Indonesia.
Semua kesuksesan yang telah dicapai oleh Surya Paloh tak membuatnya lupa akan cita-cita kecilnya yang kental akan jiwa organisasi. Surya Paloh kemudian mulai terjun ke dunia politik Indonesia dengan aktif menjadi anggota DPR dan mulai bekerjasama dengan Sri Sultan Hamengkubuwono X untuk mendirikan partai bernama Nasional Demokrat (NasDem).
Alangkah baiknya bila generasi muda Indonesia dapat meneladani jiwa bisnis dan semangat nasionalisme seorang Surya Paloh agar bangsa ini dapat menjadi lebih maju dan bersaing dengan bangsa-bangsa lainnya.
“Berkompetisi tidak seharusnya saling melukai, saling menghina atau menjatuhkan.Tapi bisa berkompetisi yang saling membanggakan” – Surya Paloh.
0 komentar:
Posting Komentar