Xavi adalah salah satu pemain yang mempunyai skill diatas rata-rata, dia bergabung dengan Barcelona ketika berumur 11 tahun. Xaviberkembang sangat cepat sehingga pada musim 1997-1998 dia pindah naik dari tim yunior ke Barca B. Di tim Barca B, dia adalah otaknya tim asuhan Jordi Gonzalvo untuk bisa promosi ke divisi dua.
Mimpi Xavi untuk bermain di tim utama terwujud dimana dia menjadi bagian dari tim utama pada musim panas 1998 dalam Piala Super Spanyol melawan Majorca. Dia berada di line up dibawah pelatih Van Gaal dan merupakan debut pertamanya. Dia juga merupakan pemain kunci dan memegang peranan penting dimana Barca meraih juara Liga musim 1998-1999.
Musim 1999-2000 adalah musim yang baik bagi Xavi akibat cederanya Guardiola, dia menggunakan nomor punggung 4 dan menjadi playmaker tim dengan terus menunjukan peningkatan bakatnya di posisinya.
Bersama Van Gaal, Rexach, Antic, Rijkaard dan Guardiola sebagai pelatih, Xaviselalu menjadi pemain kunci bagi tim, buktinya dia telah melakukan pertandingan resmi sebanyak 300 pertandingan, pada saat umurnya masih 25 tahun.
Dengan pelatih Rijkaard, Xavi telah menunjukkan bahwa dia tidak hanya dapat bermain di lini tengah, tetapi juga lebih dari itu mampu untuk menutup semua bagian tengah tim, kemampuan tercermin dimana dia adalah pemain yang paling sering digunakan dalam memenangkan Liga musim 2004-2005, bermain di semua 36 pertandingan.
Xavi tidak akan pernah lupa pada tanggal 2 Desember 2005, saat latihan di La Masia, ketika ligamen lutut kirinya robek. Pemulihan cederanya lebih cepat dari yang dibayangkan dan dalam waktu lima bulan ia sudah bisa bermain lagi. Pada tanggal 29 April 2006 melawan Cadiz, Xavi sekali lagi "merasa seperti pemain sepakbola". Dia kembali merayakan kemenangan juara Liga dan gelar Liga Champions.
Dalam dua musim terakhir dengan Frank Rijkaard, Xavi adalah salah satu pemain yang paling banyak digunakan oleh manajer Belanda ini. Ditambah dengan musim 2007-2008 dia ditetapkan sebagai pengumpan terbaik dari 7 gol Liga Spanyol.
Tahun pertamanya bersama Guardiola, Xavi Hernández masih mempertahankan dalam mencetak gol. Bersama Iniesta, merupakan dua center playmaking yang memberikan kontribusi yang besar dalam meraih treble. Xavi bersama tim memenangkan gelar liga 2009-2010 dengan 99 poin yang bersejarah.
Pada 2 Januari 2011, Xavi mencatat rekor baru menyamai rekor Migueli dari 549 penampilan ketika Barca mengalahkan Lievant 2-1.. Pada saat menjuarai La Liga 2010/2011, Xavi menyamai rekor enam gelar liga untuk Barca yang sebelumnya dipegang oleh Ramallets dan Guardiola.
Di tim Nasional Spanyol, Xavi Hernandez merupakan bagian yang memperkuat ke Piala Dunia 2002, 2006 dan 2010, juga Piala Eropa 2004 dan 2008, dimana dia terpilih sebagai pemain terbaik saat Spanyol meraih gelar juara.
Juara Piala Dunia 2010 adalah benar-benar penghargaan yang luar biasa untukXavi, yang mana penghargaan tersebut melengkapi trofi yang telah didapat dia bersama tim Spanyol maupun Barca.
Prestasi
– Juara La Liga: 1998-1999, 2004-2005, 2005-2006
– Liga Champions: 2005-2006
– Piala Super Spanyol: 2005-2006, 2006-2007
– Piala Dunia Junior: 1999
– Piala Eropa: 2008
– Liga Champions: 2005-2006
– Piala Super Spanyol: 2005-2006, 2006-2007
– Piala Dunia Junior: 1999
– Piala Eropa: 2008
Gelar Individu:
– Best domestic playe La Liga 2004-05
– Euro 2008 Player of the Tournament
– FIFPro World XI : 2007-08
– IFFHS World””””””””””””””””””””””””””””””””s best playmaker: 2008
– UEFA Team of the Year: 2008, 2009
– FIFA.com Team of the Year: 2008
– Best domestic playe La Liga 2004-05
– Euro 2008 Player of the Tournament
– FIFPro World XI : 2007-08
– IFFHS World””””””””””””””””””””””””””””””””s best playmaker: 2008
– UEFA Team of the Year: 2008, 2009
– FIFA.com Team of the Year: 2008
0 komentar:
Posting Komentar