Jika Anda bepergian ke Mall dan mengunjugi stand sepatu, maka Anda akan menjumpai sebuah brand bernama Yongki Komaladi. Ya, produk sepatu lokal yang mengambil nama perancangnya ini memang telah sukses dengan merambah berbagai mall di Indonesia.
Namun tahukah Anda bahwa brand yang kini muncul dalam bentuk sandal dan tas ini tidak sukses dalam sekejap. Tak kurang dari 15 tahun waktu yang dibutuhkan Yongki untuk membuat sepatunya diterima masyarakat dengan baik. Lalu seperti apakah cerita Yongki Komaladi mengukir kesuksesan dengan rancangan sepatu miliknya? Berikut ulasannya.
Dari Penjaga Butik, Model, Hingga Desainer
Meski sukses dengan produk sepatu, namun awal karir Yongki Komaladi tidak berhubungan sama sekali dengan sepatu. Ya, Yongki mengawali karir sebagai penjaga butik pada tahun 1977. Dan beberapa tahun kemudian ia ditawari untuk menjadi model kaca mata.
Sebenarnya dari karirnya sebagai model ini, Yongki terbilang sukses. Namun, karena ketertarikannya pada dunia desainer, ia pun berhenti dan kemudian bekerja di sebuah pusat perbelanjaan sebagai perancang. Dari sinilah Yongki menemukan jati dirinya, beberapa rancangan bajunya banyak disukai orang dan populer.
Desain sepatu sendiri dibuat Yongki tanpa disengaja. Hal ini terjadi karena suatu saat ia mendapatkan order untuk merancang sepatu dari seseorang. Saat itu ia memakai namanya sebagai rancangan sepatu yang dibuatnya. Tak dinyana rancangan sepatunya mendapat respon positif dari pasar. Dan saat itulah Yongki memutuskan untuk lebih memfokuskan diri ke bisnis sepatu.
Memulai Dari Nol Dan Sempat Tidak Percaya Diri
Saat memulai binsis sepatu, Yongki memulainya semua dari nol dan modal nekat. Hal ini disebabkan karena Yongki tidak memiliki backgroud dalam bidang sepatu. Kesuksesannya saat ini diperoleh karena ia mau belajar giat secara otodidak untuk menghasilkan desain sepatu sendiri.
Pada awal-awal usahnya di bidang sepatu ini Yongki juga sempat tidak percaya diri dengan brand yang dicantumkan pada sepatunya. Ya, brand dengan nama Yongki Komaladi ini sempat beberapakali mendapatkan cemoohan karena dianggap terlalu sulit dalam spelling kata dan kurang komersil.
Namun berbagai cemoohan tadi tidak membuat Yongki mundur, ia putuskan untuk tetap yakin dengan #branding dari namanya sendiri. Dan benar saja akhirnya dengan kerja kerasnya, nama Yongki Komaladi sukses mendapatkan tempat di hati masyarakat.
Produk yang Tidak Asal Dibuat
Dalam memproduksi sepatu, Yongki menyatakan bahawa dirinya tidak main-main dan tidak asal buat. Sebelum sepatu diproduksi, Yongki terlebih dahulu melakukan riset pasar. Ia selalu terus mengupdate rancangan sepatunya untuk mengikuti perubahan selera masyarakat.
Saat inspirasi datang, Yongki biasanya menuangkannya dalam sebuah sketsa gambar. Dari sketsa ini Yongki lalu akan mengeksekusinya untuk menghasilkan produk sepatu yang idealis dan memuaskan konsumen.
Kolaborasi Dengan Perancang Busana Dan Membina UMK
Produk Yongki yang dikenal sebagai simple dan aktual membuat beberapa perancang busana melakukan berkolaborasi dengan dirinya. Beberapa perancang busana seperti Adrian Gan, Susan Budihardjo atau Sebastian Gunawan tercatat telah menggunakan sepatu Yongki Komaladi untuk pelengkap rancangan busana mereka.
Saat usahanya sukses seperti sekarang ini, kini Yongki Komaladi ikut serta dalam beragam show dan juga membina lebih dari 80 Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di berbagai penjuru tanah air. Ia ingin bahwa UMKM di Indonesia memiliki produk berkualitas yang tidak kalah baiknya degan produk asing hingga kemudian Indonesia bisa menjadi tuan rumah di negerinya sendiri.
Tantangan Tren Sepatu Kedepan
Bagi siapa saja yang ingin menjadi produsen sepatu Yongki menyampaikan tips mengenai tantangan tren sepatu. Yongki menyatakan bahwa saat ini tren sepatu telah mengalami perubahan yang sangat dinamis. Gaya hidup masyarakat yang kini berdampingan dengan #internet diduga menjadi penyebab cepatnya terjadinya perubahan tren sepatu.
Menurutnya hal ini adalah tantangan bagi siapa saja yang mengeluti dunia sepatu, termasuk dirinya. Selera masyarakat yang saat ini cenderung menyukai sepatu warna-warni harus ditanggapi dan diikuti agar tidak kehilangan pasar. Yongki Komaladi sendiri telah menginovasikan berbagai warna seperti jingga, fuchsia, ungu, biru dan grey pada sepatunya. Akhirnya, kreatifitas akan menjadi sesuatu yang sangat penting untuk menjadikan bisnis sepatu ini tetap survive dan langgeng.
0 komentar:
Posting Komentar